Sabtu, 06 Juni 2009
Semut dan kepompong

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak…terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam,”Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana”. “Menjadi kepompong memang memalukan!” “Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau”, ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam.“Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. “Tolong…tolong,” teriak si semut.

“Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya…?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. “Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat… sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?” Yah, aku sadar…. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang…?” kata si semut pada kupu-kupu.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya…? Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Moral : Sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling mengejek dan menghina, karena siapa tahu yang dihina lebih baik kedudukannya daripada yang menghina.

posted by Wisma Kalingga Community @ 11.23  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
 
Tentang R-25

Pemilik: Simax-Jiyah
Home: Jl Ambarukmo; Rt.11/04; CT Depok Sleman Yogyakarta 55281
Mau tahu R25 klik di sini
Jo Kelalen sing Kiye
Bagi temen2 R25 yg ingin mempublikasikan tulisan/gambar silahkan diposting sendiri, minta email dan paswordnya sama McAnam (admin 1) atau sama Fatin (Admin2). Silahkan posting dan berkomentar, jangan takut salah, santai aja kan ada admin :-)
Kategori
Postingan Sebelumnya
Arsip
Woro-woro
Cah R-25 kudu pangerten siji marang liyane. Nek ono sing lagi butuhake bantuan yo dibantu. Siji maneh, Cah R25 kudu ngikuti peraturan sing wis ditetepke lewat rembugan bareng. Nek durung duwe bojo yo ojo gowo wadon nang kamar; nek ra entuk go pemanas (dispengser dll) yo ojo nganggo, latihan hemat listrik ngono lo dab
Friendster&Penghuni R-25
Situs Blog Cah R-25
Buku Tamu



ShoutMix chat widget
Jumlah Pengunjung


Wisma Kalingga United

↑ Grab this Headline Animator

© Wisma Kalingga United